Menggali potensi bisnis di Provinsi Jawa Barat memang seakan tak
pernah ada habisnya. Melimpahnya sumber daya alam di kawasan Tanah
Pasundan ini serta tingginya kreativitas para SDM yang ada di provinsi
tersebut. Menjadikan perekonomian di Provinsi Jawa Barat semakin
berkembang pesat setiap tahunnya. Tak terkecuali Kabupaten Tasikmalaya,
yang menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat dan memiliki beragam jenis
potensi kekayaan alam.
Terletak di sebelah tenggara Daerah Priangan, Kabupaten Tasikmalaya
memiliki luas wilayah sekitar 2.563,35 km2. Sejak terpisah dari Kota
Tasikmalaya yang berkembang menjadi kota otonom pada tanggal 21 Juni
2001 silam, Kabupaten ini sedikitnya membawahi 39 kecamatan dan
selanjutnya terbagi lagi menjadi 351 desa dan kelurahan.
Sebagai salah satu kabupaten yang cukup besar di Jawa Barat,
Tasikmalaya merupakan daerah perbukitan hijau yang memiliki tanah
relatif subur, serta ketersediaan sumber daya air yang sangat melimpah.
Tidak heran bila beragam jenis potensi bisnis banyak ditemukan di daerah
tersebut, seperti misalnya potensi salak, nilam, ikan gurame, aneka
macam kerajinan pandan, kerajinan mendong, serta beberapa potensi bahan
tambang yang memiliki nilai jual cukup besar.
Potensi Salak Manonjaya
Seperti halnya Kabupaten Sleman Yogyakarta yang memiliki potensi
unggulan salak pondoh, Kabupaten Tasikmalaya juga memiliki potensi salak
yang tak kalah enak yakni salak Manonjaya. Buah khas Tasikmalaya ini
tersebar di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Cibalong, Cineam, Manonjaya,
Cibeureum, Kawalu, dan Sukaraja. Dari keenam wilayah tersebut,
Kecamatan Manonjaya merupakan daerah sentra penghasil salak yang paling
besar. Memanfaatkan lahan pertanian dan pekarangan rumah sebagai kebun
salak, sekarang ini penanaman salak di Manonjaya menjadi sumber
penghasilan bagi masyarakat setempat. Bahkan bisa dikatakan perekonomian
daerah tersebut semakin membaik dengan mengembangkan agrobisnis salak.
Potensi Nilam Tasikmalaya
Tingginya permintaan pasar ekspor minyak nilam, membuat masyarakat
Tasikmalaya mulai tergiur untuk mengembangkan potensi tanaman nilam.
Habitatnya yang sangat cocok dibudidayakan pada lahan kering, membuat
pengembangan tanaman nilam di Tasikmalaya semakin mudah. Sehingga tidak
heran bila belakangan ini banyak petani yang mulai memanfaatkan lahan
kering di wilayah Tasikmalaya, sebagai ladang untuk membudidayakan
tanaman nilam. Sekarang ini, pasar dunia membutuhkan sekitar 1.200
sampai 1.400 ton minyak nilam setiap tahunnya, dan 80-90% kebutuhan
tersebut kini berhasil dipasok oleh Indonesia. Beberapa negara pengimpor
minyak nilam yang permintaannya cukup besar antara lain Amerika
Serikat, Inggris, Prancis, Swis, Jerman dan Belanda.
Potensi Ikan Gurame
Tidak hanya memiliki lahan pertanian yang cukup subur, Tasikmalaya juga
memiliki sumber air yang melimpah. Kondisi inilah yang mendorong
masyarakat setempat untuk memanfaatkan potensi alam yang ada dengan
mengembangkan sentra budidaya perikanan air tawar, termasuk diantaranya
adalah ikan gurame. Beberapa lahan perikanan gurame yang dikembangkan
masyarakat antara lain kolam plastik, kolam batu, kolam air deras, sawah
(tumpangsari mina pagi), situ, serta perairan umum lainnya yang
dimanfaatkan untuk memelihara ikan. Sementara ini sentra budidaya ikan
gurame tersebar di Kecamatan Singaparna, Leuwisari, Padakembang,
Sariwangi, Sukarame, Rajapolah, Cisayong, Cigalontang, serta beberapa
kolam batu di daerah Kecamatan Cikatomas, serta kolam plastik di
Kecamatan Cineama dan Manonjaya.
Industri Kerajinan Pandan dan Mendong industri kerajinan tasikmalaya 200×139 Kabupaten Tasikmalaya Miliki Beragam Kekayaan Alam.
Potensi Tambang
Menurut data dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tasikmalaya,
pada dasarnya ada sekitar 35 bahan tambang yang tersebar di Kabupaten
Tasikmalaya. Potensi tambang emas berada di Kecamatan Cineam,
Karangjaya, Salopa, Salawu, Taraju, Bojonggambir, dan Kecamatan
Pancatengah. Ada juga potensi tambang batubara di sekitar Kecamatan
Taraju, Bojongasih, Cikalong, Cikatomas, dan Kecamatan Bojongambir.
Sementara itu, bahan tambang yang kandungannya sudah berhasil
diperkirakan petugas adalah pasir besi yang tahun ini sudah dimanfaatkan
sekitar 91.395,426 ton dari Kecamatan Cikalong, Cipatujah, dan
Kecamatan Karangnunggal.
Selain memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah, masyarakat di
Kabupaten Tasikmalaya juga menekuni industri kerajinan pandan dan
mendong secara turun temurun. Bermodalkan peralatan tradisional, para
ibu rumah tangga di sekitar Tasikmalaya menekuni bisnis tersebut untuk
mendapatkan tambahan penghasilan setiap harinya. Untuk sentra kerajinan
pandan, tersebar di 21 desa yang berada di lima wilayah kecamatan (Kec.
Rajapolah, Parungponteng, Cikalong, Cipatujah, dan Pagerageung).
Sedangkan untuk kerajinan anyaman mendong yang telah ditetapkan sebagai
komoditas kerajinan khas daerah Kabupaten Tasikmalaya, diproduksi di 22
desa yang merata di beberapa wilayah kecamatan (Kec. Cineam,
Karangnunggal, Manonjaya, Karangjaya, Gunungtanjung, Sukahening,
Cikatomas, dan Salopa).
Melihat Kabupaten Tasikmalaya miliki beragam kekayaan alam, tidak
menutup kemungkinan bila kesejahteraan masyarakat setempat ikut
meningkat dan perekonomian daerah tersebut bisa stabil setiap tahunnya.
Gali terus potensi daerah Anda dan ciptakan lapangan kerja
sebanyak-banyaknya. Salam sukses!
No comments:
Post a Comment
Jangan Lupa Memberikan Komentar, Namun Tolong Agar Menggunakan Bahasa Yang BAIK dan SOPAN Terima Kasih...